LAPORAN PENDAHULUAN BRONKHITIS


LAPORAN PENDAHULUAN BRONKHITIS



A.    DEFINISI

Bronkhitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Peradangan ini menyebabkan penghasilan mukus yang banyak dan beberapa perubahan pada saluran pernafasan. Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkhitis bisa bersifat serius.
Bronkhitis adalah hipersekresi mukus dan batuk produktif kronis berulang-ulang minimal selama 3 bulan pertahun atau paling sedikit dalam 2 tahunberturut-turut pada pasien yang diketahui tidak terdapat penyebab lain(Brunnner and Suddart, 2002).3.

1.    Bronkitis akut
Adalah batuk yang tiba-tiba terjadi karena infeksi virus yang melibatkanjalan nafas yang besar. Bronkitis akut pada umumnya ringan. Berlangsung singkat(beberapa hari hingga beberapa minggu), rata-rata 10-14 hari. Meski ringan, namunadakalanya sangat mengganggu, terutama jika disertai sesak, dada terasa berat, danbatuk berkepanjangan.
2.                   Bronkitis kronis
Didefinisikan sebagai adanya batuk produktif yang berlangsung 3 bulandalam 1 tahun selama 2 tahun berturut turut, walaupun demikian tidak ada standartdemikian yang dapat diterima pada anak-anak.Diagnosa kronik bronkitis biasanyadibuat berdasar adanya batuk menetap yang biasanya terkait dengan penyalahgunaan tobacco.


B.     ANATOMI FISIOLOG

1.       Rongga hidung
Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung. Lendir disekresi secara terus menerus oleh sel – sel goblet yang melapisi permukaan mukosa hidung dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia. Hidung berfungsi sebagai penyaring kotoran, melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru – paru.
2.       Faring
Adalah struktur yang menghubungkan hidung dengan rongga mulut ke laring. Faring dibagi menjadi tiga region ; nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Fungsi utamanya adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratoriun dan digestif.
3.       Laring
Adalah struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trakhea. Fungsi utamanya adalah untuk memungkinkan terjadinya lokalisasi. Laring juga melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batuk.

v  Saluran pernafasan bagian bawah

1.      Trakhea
Disokong oleh cincin tulang rawan yang berbentuk seperti sepatu kuda yang panjangnya kurang lebih 5 inci, tempat dimana trakea bercabang menjadi bronkus utama kiri dan kanan dikenal sebagai karina. Karina memiliki banyak saraf dan dapat menyebabkan bronkospasme dan batuk yang kuat jika dirangsang.
2.      Bronkus
Broncus terdiri atas 2 bagian yaitu broncus kanan dan kiri. Broncus kanan lebih pendek dan lebar, merupakan kelanjutan dari trakhea yang arahnya hampir vertikal. Bronchus kiri lebih panjang dan lebih sempit, merupakan kelanjutan dari trakhea dengan sudut yang lebih tajam. Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang menjadi bronchus lobaris kemudian bronchus segmentaliis. Bronkus dan bronkiolus dilapisi oleh sel – sel yang permukaannya dilapisi oleh rambut pendek yang disebut silia, yang berfungsi untuk mengeluarkan lendir dan benda asing menjauhi paru menuju laring.
3.      Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia. Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori yang menjadi saluran transisional antara jalan udara konduksi dan jalan udara pertukaran gas.
4.      Alveoli
Paru terbentuk oleh sekitar 300 juta alveoli. Terdapat tiga jenis sel – sel alveolar, sel alveolar tipe I adalah sel epitel yang membentuk dinding alveolar. Sel alveolar tipe II sel – sel yang aktif secara metabolik, mensekresi surfactan, suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps. Sel alveolar tipe III adalah makrofag yang merupakan sel – sel fagositosis yang besar yang memakan benda asing dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan penting.

v  Fisiologi sistem pernafasan
Pernafasan mencakup 2 proses, yaitu :
1.  Pernafasan luar yaitu proses penyerapan oksigen (O2) dan pengeluaran carbondioksida (CO2) secara keseluruhan.
2. Pernafasan dalam yaitu proses pertukaran gas antara sel jaringan dengan cairan sekitarnya (penggunaan oksigen dalam sel).

Proses fisiologi pernafasan dalam menjalankan fungsinya mencakup 3 proses yaitu 1.   Ventilasi yaitu proses keluar masuknya udara dari atmosfir ke alveoli paru.
2.      Difusi yaitu proses perpindahan/pertukaran gas dari alveoli ke dalam kapiler paru.
3.      Transpor yaitu proses perpindahan oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.


C.     ETIOLOGI

1.       Bronkus Akut
Bronkitis Akut selalu terjadi pada anak yang menderita Morbilli, Pertusis dan infeksiMycoplasma Pneumonia. Belum ada bukti yang meyakinkan bahwa bakteri lainmerupakan penyebab primer Bronkitis Akut pada anak.
a.       Seringkali disebabkan infeksi virus yang menyebabkan permukaan dalam pembuluh bronkus menjadi inflamasi. Virus yang biasa menyerang adalah rhinovirus, respiratory syncytial virus (RSV), dan influenza virus.
b.       Bakteri juga dapat menyebvabkan bronkitis seperti Mycoplasma, Pneumococcus, Klebsiella, Haemophilus.
c.       Iritan kima seperti asap rokok gastric refluks yang dapat mengenai jalan nafas atas, gasolin.

2.       Bronkus Kronik
a.       Asma
b.       Infeksi kronik saluran napas bagian atas (misalnya sinobronkitis).
c.       Infeksi, misalnya bertambahnya kontak dengan virus, infeksi mycoplasma, hlamydia, pertusis, tuberkulosis, fungi/jamur.
d.       Penyakit paru yang telah ada misalnya bronkietaksis.
e.       Sindrom aspirasi
f.        Penekanan pada saluran napas
g.       Benda asing
h.       Kelainan jantung bawaan
i.        Kelainan sillia primer
j.        Defisiensi imunologis
k.       Kekurangan anfa-1-antitripsin
l.        Fibrosis kistik
m.     Psikis, Asap rokok dan polusi


D.    PATOFISIOLOGI

Virus dan bakteri biasa masuk melalui port d’entre mulut dan hidung “droppletinfection” yang selanjutnya akan menimbulkan viremia/bakterimia dan gejala ataureaksi tubuh untuk melakukan perlawanan.
Virus (penyebab tersering infeksi)-Masuk saluran pernafasan-Sel mukosa dan sel silia berlanjut-Masuk saluran pernafasan (lanjutan)-Menginfeksi saluran pernafasan - Bronkitis-Mukosa membengkak dan menghasilkan lendir-Pilek 3-4 hari-Batuk (mula-mula kering kemudian berdahak)-Riak jernih-Puluren-Encer-Hilang-Batuk-Keluar-Suara ronci basah atau suara nafas kasar-Nyeri subsernal-Sesak nafas-Jika tidak hilang selama 3 minggu-Kolaps paru segmental atau infeksi paru sekunder (Pertahanan utama).


E.     GEJALA KLINIK

Bentuk yang lendir berwarna kuning-kehijauan adalah salah satu tanda bronkitis. Bila saluran udara utama di paru-paru meradang memproduksi lendir berwarna dalam jumlah yang banyak. Tanda-tanda lain :
1. Merasa panas di dada, rarodang tenggorokan.
2. Sesak

F.  KOMPLIKASI
a. Bronkitis akut yang tidak ditangani cenderung  kronik
b. Pada anak yang sehat jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak dengan gizi    kurang kurang dapat terjadi othitis media, sinusitis dan pneumonia.
c. Bronkitis kronik menyebabkan mudah tersrang infeksi.
d. Bila sekret tetap tinggal, dapat menyebabakan atelektasis atau bronkietaksis.
e.Hipertensi paru akibat vasokonstriksi hipoksik paru.
f.Kanker paru akibat metaplasia dan displasia.

G. PENATALAKSANAAN

Pada bronkitis akut, tidak ada terapi spesifik, sebagian besar penderita sembuhtanpa banyak masalah. Pada bayi kecil, drainase paru dipermudah dengan caraperubahan posisi. Anak yang lebih tua lebih enak dengan kelembapan tinggi. Anakdengan serangan bronkitis akut berulang perlu dievaluasi dengan cermat untukkemungkinan anomali saluran pernafasan, benda asing, bronkiektasia, defisiensiimun, TBC, alergi sinusitis.

a.       Tindakan Perawatan
Pada tindakan perawatan yang penting ialah mengontrol batuk dan mengeluarakan lendir :
1)      Sering mengubah posisi
2)      Banyak minum
3)      Inhalasi
4)      Nebulizer
5)      Untuk mempertahankan daya tahan tubuh, setelah anak muntah dan tenang perlu diberikan minum susu atau makanan lain.
b.      Tindakan Medis
1)      Jangan beri obat antihistamin berlebih
2)      Beri antibiotik bila ada kecurigaan infeksi bakterial
3)      Dapat diberi efedrin 0,5 – 1 mg/KgBB tiga kali sehar
4)      Chloral hidrat 30 mg/Kg BB sebagai sedatif
c.       Pencegahan
Menurut Ngastiyah (1997), untuk mengurangi gangguan tersebut perlu diusahakan agar batuk tidak bertambah parah.
1)      Membatasi aktivitas anak
2)      Tidak tidur di kamar yang ber AC atau gunakan baju dingin, bila ada yang tertutup lehernya.
3)      Hindari makanan yang merangsang
4)      Jangan memandikan anak terlalu pagi atau terlalu sore, dan mandikan anak dengan air hangat.
5)      Jaga kebersihan makanan dan biasakan cuci tangan sebelum makan
6)      Menciptakan lingkungan udara yang bebas polusi

 H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Foto Thorax : Tidak tampak adanya kelainan atau hanya hyperemia
2.      Laboratorium : Leukosit > 17.500.
                  Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
1.      Tes fungsi paru-paru
2.      Gas darah arteri
3.      Rontgen dada.




DAFTAR PUSTAKA


Masjoer,Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2. Jakarta : Mediaesculapius
Wong, Donna. 2004. Pedoman Klinis Perawatan Pediatrik.Jakarta :EGC

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "LAPORAN PENDAHULUAN BRONKHITIS"

Post a Comment