LAPORAN PENDAHULUAN KISTA OVARIUM
LAPORAN PENDAHULUAN KISTA OVARIUM
TINJAUAN TEORI
1.
DEFINISI
Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang
terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus
oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium
2.
ETIOLOGI
Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab
inilah yang nantinya akan menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa tipe
kista ovarium, tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak
ditemukan. Kista jenis ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium
yang tidak terkontrol.
Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal
terdapat dalam ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini
akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. Namun pada beberapa
kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan carian yang
nantinya akan menjadi kista.
Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah
yang keluar akibat dari perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil
ovarium. Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal
tubuh seperti rambut dan gigi. Kista jenis ini disebut dengan Kista Dermoid
3.
PATOFISIOLOGI
Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah
hormone dan kegagalan pembentukan salah satu hormone tersebut bisa mempengaruhi
fungsi ovarium. Ovarium tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita
tidak menghasilkan hormone hipofisa dalam jumlah yang tepat. Fungsi
ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel yang terbentuk
secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami
pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak sempurna di
dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium. Setiap hari, ovarium
normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut Folikel de Graff.
Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan
melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang
pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-tengah.
Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami
fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi,
korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil
selama kehamilan. Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut
kista fungsional dan selalu jinak.
Kista dapat berupa kista folikular dan luteal yang kadang-kadang
disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin,
termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena
stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih.
Kista folikel dan luteal, kelainan yang tidak berbahaya ini berasal dari
folikel graaf yang tidak pecah atau folikel yang sudah pecah dan segera menutup
kembali. Kista demikian seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah
lapisan serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1- 1,5 cm
dan berisi cairan serosa yang bening, tetapi ada kalanya penimbunan cairan
cukup banyak, sampai mencapai diameter 4-5 cm, sehingga teraba massa dan
menimbulkan sakit pada daerah pelvis.
4.
TIPE-TIPE
KISTA
a.
Kista Tipe Normal
Kista Fungsional Ini merupakan jenis kista ovarium
yang paling banyak ditemukan. Kista ini berasal dari sel telur dan korpus
luteum, terjadi bersamaan dengan siklus menstruasi yang normal. Kista
fungsional akan tumbuh setiap bulan dan akan pecah pada masa subur, untuk
melepaskan sel telur yang pada waktunya siap dibuahi oleh sperma. Setelah
pecah, kista fungsional akan menjadi kista folikuler dan akan hilang saat
menstruasi. Kista fungsional terdiri dari: kista folikel dan kista korpus
luteum. Keduanya tidak mengganggu, tidak menimbulkan gejala dan dapat
menghilang sendiri dalam waktu 6-8 minggu
a.
Kista Tipe Abnormal
1)
Cystadenoma Merupakan kista yang berasal dari
bagian luar sel indung telur. Biasanya bersifat jinak, namun dapat membesar dan
dapat menimbulkan nyeri.
2)
Kista coklat (endometrioma), Merupakan endometrium
yang tidak pada tempatnya. Disebut kista coklat karena berisi timbunan darah
yang berwarna coklat kehitaman.
3)
Kista dermoid Merupakan kista yang yang berisi
berbagai jenis bagian tubuh seperti kulit, kuku, rambut, gigi dan lemak. Kista
ini dapat ditemukan di kedua bagian indung telur. Biasanya berukuran kecil dan
tidak menimbulkan gejala.
4) Kista
endometriosis, Merupakan kista yang terjadi karena ada bagian endometrium yang
berada di luar rahim. Kista ini berkembang bersamaan dengan tumbuhnya lapisan
endometrium setiap bulan sehingga menimbulkan nyeri hebat, terutama saat
menstruasi dan infertilitas.
5) Kista
hemorrhage, Merupakan kista fungsional yang disertai perdarahan sehingga
menimbulkan nyeri di salah satu sisi perut bagian bawah
6) Kista
lutein, Merupakan kista yang sering terjadi saat kehamilan. Beberapa tipe kista
lutein antara lain:
a) Kista
granulosa lutein, Merupakan kista yang terjadi di dalam korpus luteum ovarium
yang fungsional. Kista yang timbul pada permulaan kehamilan ini dapat membesar
akibat dari penimbunan darah yang berlebihan saat menstruasi dan bukan akibat
dari tumor. Diameternya yang mencapai 5-6 cm menyebabkan rasa tidak enak di
daerah panggul. Jika pecah, akan terjadi perdarahan di rongga perut
b) Kista theca
lutein, Merupakan kista yang berisi cairan bening dan berwarna seperti jerami.
Timbulnya kista ini berkaitan dengan tumor ovarium dan terapi hormon
7) Kista polikistik ovarium, Merupakan
kista yang terjadi karena kista tidak dapat pecah dan melepaskan sel telur
secara kontinyu. Biasanya terjadi setiap bulan. Ovarium akan membesar karena
bertumpuknya kista ini. Untuk kista polikistik ovarium yang menetap
(persisten), operasi harus dilakukan untuk mengangkat kista tersebut agar tidak
menimbulkan gangguan dan rasa sakit.
5.
MANIFESTASI
KLINIS
Manifestasi klinis kista ovarium
antara lain:
a) Sering tanpa
gejala.
b) Nyeri saat
menstruasi.
c) Nyeri di
perut bagian bawah.
d) Nyeri pada
saat berhubungan badan.
e) Nyeri pada
punggung terkadang menjalar sampai ke kaki.
f) Terkadang
disertai nyeri saat buang air kecil dan/atau buang air besar.
g) Siklus
menstruasi tidak teratur; bisa juga jumlah darah yang keluar banyak
6. INSIDEN
Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk tumor
kistik (kista ovarium) dan sebagian kecil berbentuk tumor padat. Kanker ovarium
merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka
kematian yang tinggi ini disebabkan karena penyakit ini awalnya bersifat
asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah berada dalam stadium
akhir. Kista dermoid yang merupakan bagian dari kista ovarium 80 % didapati
pada penderita yang berusia antara 20-30 tahun. Pada wanita usia muda (biasanya
kurang dari 40 tahun) resiko tumor menjadi ganas berkurang, oleh karena itu
kista dapat dikontrol dengan USG pelvic. Ada beberapa yang menjadi ganas,
dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada wanita wanita yang mulai menopause.
Pada usia rata-rata 30 tahun, tumor rata-rata berukuran 6 cm dan teratoma
bilateral kira-kira 10 %. Sebagian besar wanita dengan teratoma matur bersifat
asimptomatik. Pada kista dermoid yang simptomatik,sebagian besar timbul nyeri
perut dan perasan yang tidak menyenangkan.
7.
TANDA DAN
GEJALA
Kebayakan tumor ovarium tidak menunjukan tanda dan gejala.
Sebagian besar gejala yang ditemukan adalah akibat pertumbuhan aktivitas
hormone atau komplikasi tumor tersebut.
Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium
antara lain :
a) Menstruasi
yang tidak teratur, disertai nyeri
b) Perasaan
penuh dan dtertekan diperut bagian bawah
c) Nyeri saat
bersenggama
d) Perdarahan
8.
PMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
Keterlambatan mendiagnosis kanker ovarium sering
terjadi karena letak ovarium berada didalam rongga panggul sehingga tidak
terlihat dari luar. Biasanya kanker ovarium ini di deteksi lewat pemeriksaan
dalam. Bila kistanya sudah membesar maka akan terabab ada benjolan. Jika dokter
menemukan kista, maka selanjutanya akan dilakukan USG untuk memastikan apakah
ada tanda tanda kanker atau tidak. Kemudian dibutuhkan pemeriksaan lanjutan
dengan mengambil jaringan (biopsy) untuk memastikan kista tersebut jinak atau
ganas. Ini bisa dilakukan dengan laparskopi, melalui lubang kecil di perut.
Pemeriksaan lainnya dengan CT Scan dan tumor marker dengan pemeriksaan darah
9.
PENATALAKSANAAN
a. Pengangkatan
kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui tindakan bedah, misal
laparatomi, kistektomi atau laparatomi salpingooforektomi.
b. Kontrasepsi
oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan menghilangkan kista.
c. Perawatan pasca
operasi setelah pembedahan untuk mengangkat kista ovarium adalah serupa dengan
perawatan setelah pembedahan abdomen dengan satu pengecualian penurunan tekanan
intra abdomen yang diakibatkan oleh pengangkatan kista yang besar biasanya
mengarah pada distensi abdomen yang berat. Hal ini dapat dicegah dengan
memberikan gurita abdomen sebagai penyangga.
d. Tindakan
keperawatan berikut pada pendidikan kepada klien tentang pilihan pengobatan dan
manajemen nyeri dengan analgetik / tindakan kenyamanan seperti kompres hangat
pada abdomen atau teknik relaksasi napas dalam, informasikan tentang perubahan
yang akan terjadi seperti tanda – tanda infeksi, perawatan insisi luka operasi.
( Lowdermilk.dkk. 2005:273 )
0 Response to "LAPORAN PENDAHULUAN KISTA OVARIUM"
Post a Comment