LAPORAN PENDAHULUAN KOLELITIASIS/BATU EMPEDU
↓LAPORAN PENDAHULUAN KOLELITIASIS/BATU EMPEDU
KONSEP DASAR
A.
PENGERTIAN
Batu empedu/kolelitiasis adalah penyakit batu empedu yang terbentuk
dalam kandung empedu dari unsur-unsur padat yang membentuk cairan empedu, yang
memiliki ukuran, bentuk dan komposisi yang bervariasi.
B.
ETIOLOGI
Beberapa factor resiko terbentuknya batu empedu
antara lain :
a.
Jenis kelamin
Wanita empat kali lebih banyak dari pada
laki-laki menderita penyakit batu empedu.
b.
Umur
Insiden paling sering pada usia 40 tahun dan
meninggal sampai usia 75 tahun. Wanita usia 40 tahun dan obesitas beresiko
tinggi menderita penyakit kandung empedu dan batu empedu.
c.
Infeksi percabangan balier
d.
Paritas diet rendah serat
e.
Hormon wanita (estrogen)
f.
Factor genetic
g.
Serosis hati
h.
Hemolisis
C.
PATOFISIOLOGI
Batu Empedu
Batu
Pigmen Batu
Kolesterol
↓ | |||
Pigmen
Tak Berkonjugasi Penurunan
Sintesis Asam Empedu Dan
↓ Peningkatan Sintesis Kolesterol
Pengendapan
Supersaturasi
Getah Empedu
↓ | ↓ | ||
Mengendap
↓ |
Batu
Batu
Penjelasan
:
Ada 2
tife batu empedu yaitu :
1)
Batu pigmen yang tersusun dari pigmen,
terbentuk bila pigmen tak berkonjugasi dalam empedu mengadakan pengendapan
(presipitasi) sehingga terjadi batu.
2)
Batu kolesterol, merupakan unsure normal
pembentuk empedu, bersifat tidak larut dalam air, kelarutannya tergantung pada
asam-asam empedu dan lesitin (fosfolipid) dalam empedu. Pada penderita batu
empedu akan terjadi penurunan sintesis asam empedu dan peningkatan sintesis
kolesterol dalam hati. Keadaan ini mengakibatkan supersaturasi getah empedu
oleh kolesterol yang kemudian keluar dari getah empedu yang kemudian mengendap
dan membentuk batu.
Getah empedu yang jenuh oleh kolesterol merupakan predisposisi
untuk timbulnya batu empedu dan berperan sangat iritan yang menyebabkan
peradangan dalam kandung empedu.
D.
MANISFESTASI
KLINIS
ü Pasien dengan penyakit kandung empedu akibat
batu empedu dapat menimbulkan 2 jenis gejala :
-
Gejala yang disebabkan oleh penyakit kandung
empedu itu sendiri.
-
Gejala yang disebabkan oleh akibat obstruksi
pada lintasan empedu oleh batu empedu.
ü Gejala dapat bersifat akut dan kronik.
ü Gangguan epigastrium.
Seperti : Rasa penuh, distensi abdomen, nyeri yang samar pada
kuadran kanan atas abdomen.
ü Nyeri disertai mual dan muntah serta bertambah
hebat setelah mengkonsumsi makanan dalam porsi besar.
ü Kolik Bilier disertai nyeri hebat pada abdomen
kanan atas menjalar kepunggung dan bahu kanan.
ü Ikterus.
ü Perubahan warna urine dan feses, urine berwarna
gelap, feses yang tidak diwarnai oleh pigmen empedu akan tampak kelabu dan
biasanya pekat disebut “Clay-Colored”.
ü Devisiensi vitamin.
ü Apabila empedu terus tersumbat dapat
mengakibatkan nekrosis dan pertorasi disertai peritonitis generalisata.
E.
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
1.
Pemeriksaan sinar-X-Abdomen
2.
Ultra Sonografi (USG)
3.
Pemeriksaan pencitraan radionuklida atau
koleskintografi
4.
Kolesistografi
5.
Kolargiopankreatografi retrograde endeskepik
(ERCP)
6.
Kolargiografi trarshepatik perkutan
F.
PENATALAKSANAAN
1.
Non Bedah
-
Penatalaksanaan pendukung dan diet
Makanan yang dianjurkan : Buah yang dimasak, nasi,
ketela, daging tanpa lemak, kentang yang dilumutkan, sayuran yang tidak
membentuk gas, roti.
Makanan yang harus diberikan : Telur, krim,
daging yang berlemak, gorengan, keju, bumbu-bumbu yang berlemak, alcohol.
-
Farmakotherapi
Contoh obat : Asam Ursodeoksilat (Urdofalk)
Mekanisme kerjanya : Mengahambat sintesis
kolesterol dalam hati dan sekresinya, sehingga terjadi desaturasi getah empedu.
-
Pengangkatan batu empedu tanpa pembedahan
o
Pelarutan batu empedu
o
Extra corporal shock weva lithoripsi : Batu
empedu dipecah dengan gelombang kejut berulang yang diarahkan pada batu empedu.
o
Lithoripsi intrakorporeal : Batu empedu dipecah
dengan menggunakan gelombang ultrasound.
2.
Bedah
-
Kolesistektomi
-
Minikolesistektomi
-
Kolesistektomi laparoskopik (endoskopik)
-
Koledoktomi
-
Bedah kolesistotomi
-
Kolesistomi perkutan
0 Response to "LAPORAN PENDAHULUAN KOLELITIASIS/BATU EMPEDU"
Post a Comment