ASKEP HIPERTIROIDISME
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTIROIDISME
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian
Hipertiroidisme
(Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan
kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan
biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.
kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan
biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.
Hipertiroidisme
adalah keadaan tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi
tiroid, yang merupakan akibat dari fungsi tiroid yang berlebihan.
tiroid, yang merupakan akibat dari fungsi tiroid yang berlebihan.
Hipertiroidisme
(Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar
tiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan
di dalam darah.
tiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan
di dalam darah.
B.
Etiologi
Hipertiroidisme dapat terjadi akibat
disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau
hipotalamus, Ambilan hormone tiroid secara berlebihan, Pemakaian yodium yang berlebihan
hipotalamus, Ambilan hormone tiroid secara berlebihan, Pemakaian yodium yang berlebihan
C.
Manifestasi Klinis
·
cepatnya
denyut nadi (takikardia),
·
palpitasi,
·
keringat
berlebihan
·
Cepat
tidak tahan panas
·
Gugup
·
Mudah
marah
·
Eksoptalmos
(mata menonjol)
·
Berat badan turun
·
Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid erat
badan turun
·
Pembesaran kelenjar tiroid
D.
Komplikasi
Komplikasi
hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik (thyroid
storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid yang
menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien
hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan H dalam jumlah
yang sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia
(sampai 106oF), dan, apabila tidak diobati, dan kematian.
E.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa bergantung kepada beberapa
hormon berikut ini :
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan
memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat
atau kelenjar tiroid.
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan
memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat
atau kelenjar tiroid.
TSH(Tiroid Stimulating Hormone)
Bebas T4 (tiroksin)
Bebas T3 (triiodotironin)
Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrabunyi untuk memastikan pembesaran kelenjar tiroid
Bebas T4 (tiroksin)
Bebas T3 (triiodotironin)
Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrabunyi untuk memastikan pembesaran kelenjar tiroid
Tiroid scan untuk melihatpembesaran kelenjar tiroid
Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemakserum
Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia
Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemakserum
Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia
F.
Penatalaksanaan
- Apabila
masalahnya berada di tingkat kelenjar tiroid, maka pengobatan yang
diberikan adalah pemberian obat antitiroid yang menghambat produksi HT
dan/atau obat-obat penghambat beta untuk menurunkan hiperresponsivitas
simpatis
- Obat-obat
yang merusak jaringan tiroid juga dapat diberikan. Misalnya, iodium
radioaktif (I131) yang diberikan per oral akan diserap secara
aktif oleh sel-sel tiroid yang hiperaktif. Setelah masuk,1131
akan merusak sel tersebut. Ini adalah terapi permanen untuk
hipertiroidisme dan sering menyebabkan seseorang kemudian menjadi
hipotiroid dan memerlukan pemberian HT pengganti seumur hidup
- Tiroidektomi
parsial atau total juga dapat merupakan pengobatan pilihan. Tiroidektomi
total, dan mungIcin tiroidektomi parsial, menyebabkan hipotiroidisme.
ASKEP TEORITIS HIPERTIROIDISME
1. Pengkajian
a.
Aktivitas atau istirahat
1)
Gejala : Imsomnia,
sensitivitas meningkat, Otot lemah, gangguan koordinasi, Kelelahan berat
2)
Tanda : Atrofi otot
b.
Sirkulasi
1)
Gejala : Palpitasi, nyeri
dada (angina)
2)
Tanda : Distritmia
(vibrilasi atrium), irama gallop, murmur,
Peningkatan tekanan darah dengan tekanan nada yang berat. Takikardia saat istirahat.
Sirkulasi kolaps, syok (krisis tirotoksikosis)
Peningkatan tekanan darah dengan tekanan nada yang berat. Takikardia saat istirahat.
Sirkulasi kolaps, syok (krisis tirotoksikosis)
c.
Eliminasi
1)
Gejala : Perubahan pola
berkemih ( poliuria, nocturia)
Rasa nyeri / terbakar, kesulitan berkemih (infeksi)
Infeksi saluran kemih berulang, nyeri tekan abdomen
Diare, Urine encer, pucat, kuning, poliuria ( dapat berkembang menjadi oliguria atau anuria jika terjadi hipovolemia berat), urine berkabut, bau busuk (infeksi)
Bising usus lemah dan menurun, hiperaktif ( diare )
Rasa nyeri / terbakar, kesulitan berkemih (infeksi)
Infeksi saluran kemih berulang, nyeri tekan abdomen
Diare, Urine encer, pucat, kuning, poliuria ( dapat berkembang menjadi oliguria atau anuria jika terjadi hipovolemia berat), urine berkabut, bau busuk (infeksi)
Bising usus lemah dan menurun, hiperaktif ( diare )
d.
Integritas / Ego
1) Gejala : Stress, tergantung pada orang lain, Masalah finansial yang
berhubungan dengan kondisi.
2) Tanda : Ansietas peka rangsang
e.
Makanan / Cairan
1)
Gejala : Hilang nafsu
makan, Mual atau muntah
Tidak mengikuti diet : peningkatan masukan glukosa atau karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari/minggu, haus, penggunaan diuretik ( tiazid )
Tidak mengikuti diet : peningkatan masukan glukosa atau karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari/minggu, haus, penggunaan diuretik ( tiazid )
2)
Tanda : Kulit kering atau
bersisik, muntah
Pembesaran thyroid ( peningkatan kebutuhan metabolisme dengan pengingkatan gula darah ), bau halitosis atau manis, bau buah ( napas aseton)
Pembesaran thyroid ( peningkatan kebutuhan metabolisme dengan pengingkatan gula darah ), bau halitosis atau manis, bau buah ( napas aseton)
f.
Neurosensori
1)
Gejala : Pusing atau pening,
sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan pada otot parasetia, gangguan
penglihatan
2)
Tanda : Disorientasi,
megantuk, lethargi, stupor atau koma ( tahap lanjut), gangguan memori ( baru
masa lalu ) kacau mental
Refleks tendon dalam (RTD menurun; koma)
Aktivitas kejang ( tahap lanjut dari DKA)
Refleks tendon dalam (RTD menurun; koma)
Aktivitas kejang ( tahap lanjut dari DKA)
g.
Nyeri / Kenyamanan
1)
Gejala : Abdomen yang
tegang atau nyeri (sedang / berat)
Wajah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati.
Wajah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati.
h.
Pernapasan
1)
Gejala : Merasa kekurangan
oksigen, batuk dengan / tanpa sputum purulen ( tergantung adanya infeksi atau
tidak)
2)
Tanda : sesak napas, batuk
dengan atau tanpa sputum purulen (infeksi), frekuensi pernapasan meningkat
i.
Keamanan
1)
Gejala : Kulit kering,
gatal, ulkus kulit
2)
Tanda : Demam, diaforesis,
kulit rusak, lesi atau ulserasi, menurunnya kekuatan umum / rentang gerak, parastesia
atau paralysis otot termasuk otot-otot pernapasan (jika kadar kalium menurun
dengan cukup tajam )
j.
Seksualitas
1)
Gejala : Rabas wanita (
cenderung infeksi ), masalah impotent pada pria ; kesulitan orgasme pada wanita
2)
Tanda : Glukosa darah :
meningkat 100-200 mg/ dl atau lebih
Aseton plasma : positif secara menjolok
Asam lemak bebas : kadar lipid dengan kolosterol meningkat
Aseton plasma : positif secara menjolok
Asam lemak bebas : kadar lipid dengan kolosterol meningkat
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien yang mengalami
hipertiroidisme adalah sebagai berikut :
- Risiko
tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid
tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja
jantung
- Kelelahan
berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi
- Risiko
tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan
penurunan berat badan)
- Risiko
tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan
mekanisme perlindungan dari mata ; kerusakan penutupan kelopak
mata/eksoftalmus.
- Ansietas
berhubungan dengan faktor fisiologis; status hipermetabolik.
- Kurang
pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.
- Risiko
tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,
peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola
tidur
3. Perencanaan / Intervensia.
NDX : Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja
jantung
Tujuan :Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan kriteria : 1) Nadi perifer dapat teraba normal. 2)
Vital sign dalam batas normal. 3) Pengisian kapiler normal 4) Status mental
baik 5) Tidak ada disritmia
Intervensi :
Intervensi
|
Rasional
|
1. Pantau
tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika memungkinkan.
Perhatikan besarnya tekanan nadi
2.
Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan pasien.
3.
Auskultasi suara nafas. Perhatikan adanya suara yang tidak normal (seperti
krekels)
4.
Observasi tanda dan gejala haus yang hebat, mukosa membran kering, nadi
lemah, penurunan produksi urine dan hipotensi
5.
Catat masukan dan haluaran
|
1. Hipotensi
umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibat dari vasodilatasi perifer
yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasi
2.
Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen oleh otot jantung atau
iskemia
3.
S1 dan murmur yang menonjol berhubungan dengan curah jantung
meningkat pada keadaan hipermetabolik
4.
Dehidrasi yang cepat dapat terjadi yang akan menurunkan volume sirkulasi dan
menurunkan curah jantung
5.
Kehilangan cairan yang terlalu banyak dapat menimbulkan dehidrasi berat
|
b. NDX : Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan
kebutuhan energi
Tujuan : Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat
energi
Intervensi :
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1. Pantau
tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktivitas.
2.
Ciptakan lingkungan yang tenang
3.
Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas
4.
Berikan tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti massage
|
1. Nadi
secara luas meningkat dan bahkan istirahat , takikardia mungkin ditemukan
2.
Menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar dapat menimbulkan agitasi,
hiperaktif, dan imsomnia
3.
Membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolisme
4.
Meningkatkan relaksasi
|
c. NDX : Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan
dengan penurunan berat badan)
Tujuan : Klien akan menunjukkan berat badan stabil dengan kriteria :
- 1) Nafsu
makan baik.
- 2) Berat
badan normal
- 3) Tidak
ada tanda-tanda malnutrisi
Intervensi :
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1. Catat
adanya anoreksia, mual dan muntah
2.
Pantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hari
3.
kolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat dan
vitamin
|
1.
Peningkatan aktivitas adrenergic dapat menyebabkan gangguan sekresi
insulin/terjadi resisten yang mengakibatkan hiperglikemia
2.
Penurunan berat badan terus menerus dalam keadaan masukan kalori yang cukup
merupakan indikasi kegagalan terhadap terapi antitiroid
3.
Mungkin memerlukan bantuan untuk menjamin pemasukan zat-zat makanan yang
adekuat dan mengidentifikasi makanan pengganti yang sesuai
|
d. NDX : Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan
dengan perubahan mekanisme perlindungan dari mata; kerusakan penutupan kelopak
mata/eksoftalmus
Tujuan : Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas
dari ulkus
Intervensi :
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1. Observasi
adanya edema periorbital
2.
Evaluasi ketajaman mata
3.
Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelap
4.
Bagian kepala tempat tidur ditinggikan
|
1. Stimulasi
umum dari stimulasi adrenergik yang berlebihan
2.
Oftalmopati infiltratif adalah akibat dari peningkatan jaringan retro-orbita
3.
Melindungi kerusakan kornea
4.
Menurunkan edema jaringan bila ada komplikasi
|
e. NDX :. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis; status
hipermetabolik
Tujuan : Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat
diatasi dengan kriteria : Pasien tampak rileks
Intervensi :
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1. Observasi
tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietas
2.
Bicara singkat dengan kata yang sederhana
3.
Jelaskan prosedur tindakan
4.
Kurangi stimulasi dari luar
|
1. Ansietas
ringan dapat ditunjukkan dengan peka rangsang dan imsomnis
2.
Rentang perhatian mungkin menjadi pendek , konsentrasi berkurang, yang
membatasi kemampuan untuk mengasimilasi informasi
3.
Memberikan informasi yang akurat yang dapat menurunkan kesalahan interpretasi
4.
Menciptakan lingkungan yang terapeutik
|
f. NDX : Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi
Tujuan : : Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya dengan
kriteria Mengungkapkan pemahaman tentang penyakitnya
Intervensi :
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1. Tinjau
ulang proses penyakit dan harapan masa depan
2.
Berikan informasi yang tepat
3.
Identifikasi sumber stres
4.
Tekankan pentingnya perencanaan waktu istirahat
5.
Berikan informasi tanda dan gejala dari hipotiroid
|
1. Memberikan
pengetahuan dasar dimana pasien dapat menentukan pilihan berdasarkana
informasi
2.
Berat ringannya keadaan, penyebab, usia dan komplikasi yang muncul akan
menentukan tindakan pengobatan
3.
Faktor psikogenik seringkali sangat penting dalam memunculkan/eksaserbasi
dari penyakit ini
4.
Mencegah munculnya kelelahan
5.
Pasien yang mendapat pengobatan hipertiroid besar kemungkinan mengalami
hipotiroid yang dapat terjadi segera setelah pengobatan selama 5 tahun
kedepan
|
g. NDX : Risiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
fisiologik, peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan
pola tidur
Tujuan : Mempertahankan orientasi realitas umumnya, mengenali perubahan
dalam berpikir/berprilaku dan faktor penyebab.
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1. Kaji
proses pikir pasien seperti memori, rentang perhatian, orientasi terhadap
tempat, waktu dan orang
2.
Catat adanya perubahan tingkah laku
3.
kaji tingkat ansietas
4.
Ciptakan lingkungan yang tenang, turunkan stimulasi lingkungan
5.
Orientasikan pasien pada tempat dan waktu
6.
Anjurkan keluarga atau orang terdekat lainnya untuk mengunjungi klien.
7.
Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi seperti sedatif/tranquilizer, atau
obat anti psikotik.
|
1. Menentukan
adanya kelainan pada proses sensori
2.
Kemungkinan terlalu waspada, tidak dapat beristirahat, sensitifitas meningkat
atau menangis atau mungkin berkembang menjadi psikotik yang sesungguhnya
3.
Ansietas dapat merubah proses pikir
4.
Penurunan stimulasi eksternal dapat menurunkan hiperaktifitas/refleks, peka
rangsang saraf, halusinaso pendengara.
5.
Membantu untuk mengembangkan dan mempertahankan kesadaran pada
realita/lingkungan
6.
membantu dalam mempertahankan sosialisasi dan orientasi pasien.
7.
Meningkatkan relaksasi, menurunkan hipersensitifitas saraf/agitasi untuk
meningkatkan proses pikir.
|
4. Evaluasi
Hasil yang diharapkan adalah
- Klien akan
mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh
- Klien akan
mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energi
- Klien akan
menunjukkan berat badan stabil
- Klien akan
mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dari ulkus
- Klien akan
melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi
- Klien akan
melaporkan pemahaman tentang penyakitnya
- Mempertahankan
orientasi realitas umumnya, mengenali perubahan dalam berpikir/berprilaku
dan faktor penyeba
0 Response to "ASKEP HIPERTIROIDISME"
Post a Comment